Selasa, 27 Januari 2009

Pemikiran

Pemilu 2009 : Caleg Muda VS Caleg Tua, Yang Mana Dipilih ?
Oleh : Donny Pasaribu
Caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi No. Urut 1
Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) 20

Kaum muda seolah sedang mendapat angin segar. Peran kaum muda - terutama dalam politik dan kepemimpinan nasional dan lokal - muncul sebagai sebuah keniscayaan. Dalam konteks politik nasional, kepemimpinan kaum muda mendapat spirit perjuangan ketika Indonesia merayakan 100 tahun kebangkinan nasional. Kaum muda dan "kemudaan" telah tampil menjadi sebuah simbol vis a vis kaum tua dengan segala pemikiran konvensionalnya. Keniscayaan munculnya kaum muda dalam berbagai pentas memang cukup beralasan. Seperti sebuah organisme, organisasi negara membutuhkan penyegaran, atau pembeliaan. Sebuah organisasi yang tertutup kepada pembeliaan akan menjadikan organisasi itu mandek dan pada akhirnya mati. Dalam konteks partai politik, pembeliaan itu disebut dengan kaderisasi. Karena itulah, sebuah partai politik meniscayakan munculnya kader-kader muda yang akan meneruskan roda kepemimpinan organisasi. Dalam konteks ini, munculnya kaum muda adalah sebuah sine qua non (keharusan) bagi keberlanjutan organisasi dan kematangan demokrasi.

Peta perpolitikan nasional dan lokal saat ini memperlihatkan gejala gerontokrasi. Yakni pemerintahan oleh kaum kaum tua - di atas lima puluh tahun. Kaum muda yang berkiprah dalam pentas politik nasional masih sangat kurang. Karena itulah, tak heran kalau muncul berbagai desakan agar kaum tua legowo dan menyerahkan pucuk pimpinan kepada kaum muda. Wacana kepemimpinan kaum muda yang mulai dicetuskan pada tanggal 20 Mei 2008 terus bergulir. Partai politik - besar dan kecil - menanggapi desakan itu dengan serius dan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui pencalonan anggota legislatif. Hampir semua partai politik mengakomodasi calon kaum muda. Terlepas dari apakah dia potensial atau karena karbitan, yang penting usianya terbilang muda.

Usia muda diyakini akan membawa angin perubahan. Kepercayaan masyarakat pemilih kepada kaum muda juga meningkat seiring makin rapuhnya peran kepemimpinan "singa tua". Namun, kepercayaan (trust) tidak serta merta mendorong masyarakat menjatuhkan pilihan kepada calon kaum muda. Caleg muda harus memenuhi beberapa prasyarat, di antaranya memiliki kemampuan mengartikulasi aspirasi masyarakat. Untuk itu, caleg muda harus lebih mempersiapkan diri baik dalam hal kesiapan mental maupun kemampuan berkomunikasi, baik kepada media massa maupun sesama politisi, terutama kemampuan untuk mengartikulasikan kepentingan masyarakat. Caleg muda harus mampu mengartikulasikan aspirasi masyarakat melalui tiga fungsi Dewan yaitu kemampuan legislasi, anggaran, dan pengawasan. Caleg muda harus didukung semangat perubahan.

Keistimewaan anak muda juga terlepas dari keterikatan dari kekuatan lama. Tentunya lebih energik dan simbol regenerasi di partai politik. Eksistensi figur muda dalam pentas politik nasional pada Pemilu 2009 ini tampaknya menemukan puncaknya. Meski dalam satu dekade ini, peran politisi muda tak sepenuhnya baik dan mencolok di panggung politik. Alih-alih berkiprah membuat gagasan besar, para politisi muda juga terjebak dalam kasus korupsi politik parlemen. Padahal, baik kapasitas maupun pengalaman organisasi, para politisi muda tak sepenuhnya jelek. Jadi, selain gagasan besar, politisi muda juga harus dibekali dengan moralitas yang tinggi.

MEMBACA PELUANG

Lalu bagaimana peluang caleg muda untuk memenangkan pertandingan yang juga akan melawan caleg kekerabatan? Sejumlah kalangan masih meragukan kemampuan caleg muda untuk meraih suara signifikan. Namun tidak sedikit ada juga yang optimis bahwa caleg muda akan memenangkan Pemilu 2009.
Saat ini sudah layak terjadi regenerasi politik. Kaum muda harus merebut kekuasaan sebagai tanggung jawab sejarah. “Tapi tidak semua caleg muda akan tampil dominan. Ada beberapa prasyarat yang menjadikan caleg muda tampil memukau yaitu ditunjang 5K, yaitu Konseptual sebagai bentuk kemampuan merancang kebijakan, Kompetensi dalam mengemban jabatan, Komitmen dalam idealisme, Komunikatif sebagai standar kemampuan argumentatif, dan Kreatif sebagai bentuk pengembangan daya nalar untuk pembaruan dan perbaikan kehidupan berbangsa.

FENOMENA munculnya calon anggota legislatif (caleg) muda menjadi tren baru dalam pentas perpolitikan Indonesia saat ini. Kehadiran caleg muda sesungguhnya tidak sekadar menarik simpati dari pemilih muda (baru) guna mendongkrak perolehan suara partai politik. Tetapi, lebih dari itu, caleg muda dituntut untuk menjawab harapan masyarakat. Dalam konteks caleg muda, tentunya perlu menyamakan persepsi mengenai batasan caleg muda. Misalnya caleg muda berdasarkan usianya, misalnya antara 20-39 tahun. Hal yang penting bagi caleg muda adalah bagaimana mempersiapkan diri agar memiliki kemampuan menjawab aspirasi masyarakat. Jika terpilih, bagaimana menjalan tiga fungsi dewan: legislasi, anggaran, dan pengawasan secara efektif. Juga bagaimana kehadiran caleg muda bisa mengubah persepsi publik yang buruk terhadap parlemen.

Caleg Muda Kebutuhan Regenerasi

Munculnya caleg-caleg muda parpol dalam pemilu 2009 tidak menjadi masalah, karena memang partai membutuhkan regenerasi, sehingga politisi senior partai merasa perlu melibatkan anak-anak muda. Kalau tidak nanti kesinambungan partai jadi putus, sehingga kadernya mulai disiapkan sejak awal. Itu idealnya agar bisa stabil. Banyak yang berpendapat fenomena calon presiden AS, Barack Obama yang merupakan tokoh muda menjadi sumber inspirasi munculnya gerakan kaum muda di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dengan banyaknya para caleg muda yang bakal tampil pada Pemilu 2009.ANAK muda di suatu negeri biasa menjadi buah bibir. Bagaimana dengan kiprah mereka di dunia politik? Menjadi caleg kelihatannya sudah bukan lagi wilayah kekuasaan orang dewasa yang pengalaman politiknya jauh lebih matang. Namun, yang perlu di garis bawahi, kehadiran caleg-caleg muda itu harus mampu menjawab harapan masyarakat yang tinggi kepada mereka. Mereka harus siap mengemban beban sedemikian berat di usianya yang masih muda. Soal aktivis muda yang menjadi caleg, sebenarnya terasa lebih baik dan pas daripada anak dari politikus ataupun dengan golongan tua yang menjadi caleg. Fakta dinamisnya fenomena politik dan pembangunan sekarang, diperlukan energi ekstra untuk membahas kebijakan-kebijakan politik dan pembangunan. Golongan tua saat ini tidak pas, karena produktivitas semakin menurun seiring kondisi kesehatan. Tentu saja caleg muda adalah mereka yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup serta memiliki integritas dan kapasitas, dan ini hanya ada pada diri aktifis.

Kehadiran caleg muda diharapkan tidak sekadar menarik simpati dari pemilih muda guna mendongkrak perolehan suara partai politik. Tetapi, lebih dari itu, caleg muda dituntut untuk menjawab harapan masyarakat memenuhi kebutuhan masyarakat akan perubahan. Lambannya kaum tua melakukan perubahan menyebabkan munculnya para calon muda, namun mereka harus bekerja keras guna membuktikan kaum muda punya potensi. Calon muda perlu didukung karena, tren saat ini adalah tahun muda dan perubahan. Anak muda lepas dari keterikatan pemain lama, relatif lebih dinamis dan energik serta fenomena munculnya calon-calon muda merupakan simbol regenerasi dari setiap partai.

Untuk itu masyarakat calon pemilih memang diperhadapkan dengan kenyataan untuk perlu mempertimbangkan dalam- dalam untuk memilih kaum tua atau politisi lama, kalau ingin ada perubahan yang mendasar dibangsa ini maka sudah saatnya beri kesempatan dengan kaum muda.(*)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Halo, nama saya Laima, saya adalah korban di tangan kreditur penipuan saya telah ditipu 27 juta, karena saya butuh modal besar dari 140 juta, saya hampir mati, tidak ada makanan untuk anak-anak saya, bisnis saya adalah hancur dalam proses saya kehilangan suami saya. Saya dan anak-anak saya tidak tahan lagi .all ini terjadi Januari 2015, tidak sampai saya bertemu seorang teman yang memperkenalkan saya kepada ibu ibu yang baik Alexandra yang akhirnya membantu saya mendapatkan mengamankan pinjaman di perusahaannya, ibu yang baik, saya ingin menggunakan kesempatan ini terima kasih dan Allah terus memberkati Anda, saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu semua orang Indonesia, bahwa ada banyak penipuan di luar sana, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan. alexandraestherloanltdd@gmail.com
atau alexandraestherfastservice@cash4u.com,
Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; laimajelena@gmail.com untuk setiap informasi yang Anda perlu tahu, silakan dia adalah satu-satunya orang yang jujur saya dapat memberitahu Anda.
Terima kasih.